Thursday, July 5, 2012

Yes Know What, Yes You Can.!

Ilustrasi
Rasa syukur yang saya pahami adalah mampu memanfaatkan sesuatu yang dii anugrahkan Tuhan menurut kehendaknya. Agar sesuatu yang baik akan menjadi lebih baik lagi bagi yang mensyukurinya, terutama dari segi hakekat, nilai, wujud, dan manfaatnya di masa yang akan datang.

Menyadari bahwa kepercayaan yang Tuhan berikan kepada saya merupakan suatu amanah yang harus saya buktikan secara bertanggung jawab, sementara dukungan moril dan ekonomi dari saya bisa di bilang 0 %, maklum selama mendapat gelar S.Hi, hidup saya pun semakin susah seperti gelar yang melekat pada saya, yaitu Susah Hidup (S.hi). Untuk itu, maka saya harus memikirkan segala sesuatu yang mendukung apa telah di anugrahkan kepada saya dalam melaksanakan aktivitas perkuliahan. Seperti SPP, buku-buku dan segala  kebutuhan perkuliahan sebagainya.
Hmmmm, apa sebelumnya saya orang yang mampu secara ekonomi, tidak juga. Setidak-tidak nya sebelumnya saya masih mendapat subsidi bulanan dari kampung hehee.

Saya selalu mengibaratkan hidup ini sebagai perjalanan, kadang kita punya tujuan yang telah kita target, namun di tengah kita bertemu hal lain yang dapat mengubah target kita. Kemudian kita sadari, apa yg kita inginkan bukanlah lokasi akhir namun perjalanan dengan seseorang tersebut.

Manusia punya rencana, Tuhan yang menentukan. Terkadang kalimat ini di persepsikan untuk memotivasi kita yang kurang beruntung yang akhirnya dibuat pasrah pada nasib.
Itulah kata yang memberanikan saya mengambil keputusan untuk melanjutkan kuliah saya ke jenjang Magister.

Selain itu saya juga punya beberapa alasan untuk itu. Pertama, dorongan dari nilai keislaman yang saya serap dari pemahaman Alqur’an bahwa nasib seseorang di tentukan oleh pribadi yang bersangkutan dan Allah sangat mencintai hambanya yang bekerja keras dan berjuang dalam menuntut ilmu, serta membebaskan dari segala bentuk kezaliman. Kedua, adalah terbukanya peluang yang mendorong saya untuk mensyukurinya, selama kesempatan masih berpihak ke saya, kenapa tidak untuk memamfaatkannya. Ketiga, adalah mengingat kalo memang biaya (uang) yang menjadi kendala atau alasan buat saya untuk tidak melanjutkan kuliah lagi, toh apa bedanya saya sama anak SD, bukankah anak SD juga bisa kuliah dengan mengandalkan modal atau duit banyak apalagi duit dari orang tuanya. Dan saya sadar bukan saya saja yang bernasib tidak beruntung, banyak teman-teman di luar sana seperti saya.

Comments
2 Comments

2 comments:

  1. Tumpah semangatku.....
    Haruku bercampur aduk.. hati tersayat dan merasa kurang. Ketika ku baca motivasi dalam tulisan penamu wahai sahabatku... engkau memang seorang yng telah dipilih...... namun tidak salah kalau engkau ku pilih menjadi sahabat.... 2005 kaos merahmu selalu terbayang. Supel. Frenly. Dan gaya dawa super badboy mu sungguh engkau sosok yg tak bisa aku lupakan.... luar biasa sahabat.......

    ReplyDelete
  2. Hahahaaa memang pujianmu kawan han ek koh
    tq,

    ReplyDelete