Tuesday, April 17, 2012

Menulis Itu Terpaksa


Ilustrasi

“Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”.[Imam Al-Ghazali]

Banyak yang bilang menulis itu gampang, tulis saja apa yang terlintas di pikiranmu, begitu katanya,? Banyak juga yang bilang, bahwa salah satu hal untuk mengepresikan diri yaitu dengan menulis,?
Bahkan para filosof pun menyuruh kita menulis.

Menulis adalah media komunikasi yang baik, media menyampaikan keinginanan, media menghujat orang-orang besar, menulis juga obat terapi bagi otak bahkan untuk mengeluarkan semua uneg-uneg dalam diri pun dengan menulis. Mungkin hal itu tidak terjadi pada diri saya di samping itu juga, menulis memang bukan keahlian dalam saya, itu seeeh derita looo, Egp. karena ekpresi diri atau mengeluarkan uneg-uneg dapat saya lakukan dengan cara lain di luar menulis, berteriak misalnya. Tapi entah kenapa malam ini sayapun mencoba untuk menulis dan entah kenapa saya ingin mencobanya malam ini padahal menulis sms sudah tiapa hari :p, menulis apa yang ada dalam pikiran saya saat ini. Dan hasilnya pun jadilah seperti ini yang entah apa maksudnya, saya pun bingung, kwkwkwww preeet.

Saya pun berfikir dalam otak, kenapa menulis itu susah dan harus di paksakan?. Kalo memang tidak bisa ya tinggalkan saja, berhenti saja, pecahkan saja laptopnya. Apa enaknya melakukan hal yang hanya di sebabakan keter-paksa-an, bukankah saya ini tidak suka di paksa (jelasnya begitu). Menulis akan terpaksa tanpa ada isi dan makna, mana mungkin melahirkan kata apalagi cerita, Busyeet dah.

Waduh pusing saya, tapi menarik bukan?. hahaha, dimananya :p. Menyadari adanya keterpaksaan dalam diri saat menulis, tapi entah kenapa jari ini tidak dapat berhenti bergerak, entah karna adanya rasa keterpaksaan yang besar atau rasa keingintahuan yang besar, akan akhir dari menulis yang di hasilkan oleh keter-paksa-an jari ini.

Ah persetan dengan semua itu, pada dasarnya tulisan ini akan menjadi sebuah cerita, begitulah kira-kira. Masalahnya, begitu susah untuk menyatukan kata yang berasal dari otak yang ada di kepala ini. Perlu begitu banyak pengandaian dan keterpaksaan untuk menulis satu kata yang di dalamnya penuh dengan cerita, sama dalam menjalin suatu hubungan, misalnya. Sesusah itulah menulis sebuah kata. Preeet., streees.


“Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui, tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri” [J.K. Rowling]

Comments
2 Comments

2 comments: